Thursday, November 10, 2016

Struktur Cerpen, Unsur Intrinsik Cerpen, dan Unsur Ekstrinsik Cerpen



Struktur Cerpen, Unsur Intrinsik Cerpen, dan Unsur Ekstrinsik Cerpen
Pengertian Cerpen

Cerpen atau dapat disebut juga dengan cerita pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella dan novel.

Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita mengenai manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek dan singkat. Atau pengertian cerpen yang lainnya yaitu sebuah karangan fiktif yang berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun kehidupan yang diceritakan secara ringkas dan singkat yang berfokus pada suatu tokoh saja.

Cerita pendek biasanya mempunyai kata yang kurang dari 10.000 kata atau kurang dari 10 halaman saja. Selain itu, cerpen atau cerita pendek hanya memberikan sebuah kesan tunggal yang demikian serta memusatkan diri pada salah satu tokoh dan hanya satu situasi saja.

Berikut pendapat para ahli mengenai penjelasan tentang cerpen.
  1. Sumardjo dan Saini
Cerpen adalah cerita fiktif atau tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa saja terjadi kapanpun serta dimanapun yang mana ceritanya relatif pendek dan singkat.
  1. Menurut KBBI
Cerpen berasal dari dua kata yaitu cerita yang mengandung arti tuturan mengenai bagaimana sesuatu hal terjadi dan relatif pendek berarti kisah yang diceritakan pendek atau tidak lebih dari 10.000 kata yang memberikan sebuah kesan dominan serta memusatkan hanya pada satu tokoh saja dalam cerita pendek tersebut.
  1. Nugroho Notosusanto dalam Tarigan
Cerpen atau cerita pendek yaitu sebuah cerita yang panjang ceritanya berkisar 5000 kata atau perkiraan hanya 17 hlm kuarto spasi rangkap serta terpusat pada dirinya sendiri.
  1. Hendy
Cerpen ialah suatu karangan yang berkisah pendek yang mengandung kisahan tungal.
  1. Aoh. K.H
Cerpen merupakan salah satu karangan fiksi yang biasa disebut juga dengan kisahan prosa pendek.
  1. J.S. Badudu
Cerpen merupakan cerita yang hanya menjurus serta terfokus pada satu peristiwa saja.
  1. H. B. Jassin
Menurut pendapat H. B. Jassin, cerpen ialah sebuah cerita yang singkat yang harus memiliki bagian terpenting yakni perkenalan, pertikaian, serta penyelesaian.

Ciri-Ciri Cerpen
  1. Jalan ceritanya lebih pendek dari novel
  2. Sebuah cerpen memiliki umlah kata yang tidak lebih dari 10.000 (10 ribu) kata
  3. Biasanya isi cerita cerpen berasal dari kehidupan sehari-hari
  4. Tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya, hal ini karena dalam cerpen yang digambarkan hanyalah inti sarinya saja.
  5. Tokoh dalam cerpen digambarkan mengalami masalah atau suatu konflik hingga pada tahap penyelesainnya.
  6. Pemakaian kata yang sederhana serta ekonomis dan mudah dikenal pembaca.
  7. Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut sangat mendalam sehingga pembaca dapat ikut merasakan kisah dari cerita tersebut.
  8. Biasanya hanya 1 kejadian saja yang diceritakan.
  9. Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.
  10. Penokohan pada cerpen sangatlah sederhana, tidak mendalam serta singkat
Struktur Cerpen
  1. Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan atau inti dari cerita pendek yang akan dikembangkan menjadi sebuah rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga sebagai gambaran awal dalam cerita. Abstrak bersifat opsional atau dalam artian bahwa setiap cerpen boleh tidak terdapat struktur abstrak tersebut.
  1. Orientasi
Orientasi berkaitan dengan waktu, suasana, dan tempat yang berkaitan dengan jalan cerita dari cerpen tersebut.
  1. Komplikasi
Komplikasi berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Pada komplikasi, biasanya mendapatkan karakter ataupun watak dari berbagai tokoh cerita pendek tersebut, hal ini karena pada bagian komplikasi kerumitan mulai bermunculan.
  1. Evaluasi
Evaluasi yaitu struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada klimaks serta sudah mulai mendapatkan penyelesaiannya dari konflik yang terjadi tersebut.
  1. Resolusi
Pada bagian resolusi, pengarang mulai mengungkapkan solusi yang dialami tokoh.
  1. Koda
Pada bagian koda, terdapat nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari cerita pendek tersebut oleh pembacanya.
Unsur Intrinsik Cerpen
  1. Tema
Tema adalah sebuah gagasan pokok yang mendasari dari jalan cerita sebuah cerpen. Tema biasanya dapat langsung terlihat jelas di dalam cerita atay tersurat dan tidak langsung, dimana si pembaca harus teliti dan dapat menyimpulkan sendiri atau tersirat.
  1. Alur / Plot
Jalan dari sebuah kisah cerita merupakan karya sastra. Secara garis besar, alur merupakan urutan tahapan jalannya cerita, antara lain : perkenalan > muncul konflik atau suatu permasalahan > peningkatan konflik > puncak konflik (klimaks) > penurunan konflik > selesaian.
  1. Setting
Setting sangat berkaitan dengan tempat atau latar, waktu, dan suasana dalam cerpen tersebut.
  1. Tokoh
Tokoh merupakan pelaku yang terlibat dalam cerita tersebut. Setiap tokoh biasanya mempunyai karakter tersendiri. Dalam sebuah cerita terdapat tokoh protagonis atau tokoh baik dan antagonis atau tokoh jahat serta ada juga tokoh figuran yaitu tokoh pendukung.
  1. Penokohan
Penokohan yaitu pemberian sifat pada tokoh atau pelaku dalam cerita tersebut. Sifat yang telah diberikan dapat tercermin dalam pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu hal. Metode penokohan ada 2 (dua) macam diantaranya:

Metode analitik adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkan atau menyebutkan sifat tokoh secara langsung, seperti seperti: pemberani, penakut, pemalu, keras kepala, dan sebagainya.

Metode dramatik adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkannya secara tidak langsung, yaitu dapat dengan cara : penggambaran fisik (Misalnya cara berpakaian, postur tubuh, dan sebagainya), penggambaran dengan melalui sebuah percakapan atau dialog, reaksi dari tokoh lain (dapat berupa pendapat, sikat, pandangan, dan sebagainya).
  1. Sudut Pandang
Adalah cara pandang pengarang dalam memandang suatu peristiwa di dalam cerita. Sudut pandang ada 4, antara lain:
    1. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama
      Dalam sudut pandang ini, tokoh ”aku” mengisahkan tentang berbagai peristiwa yang terjadi serta tingkah laku yang dialaminya. Tokoh ”aku” akan menjadi pusat perhatian dari kisah cerpen tersebut. Dalam sudut pandang ini, tokoh "aku" digunakan sebagai tokoh utama.
      Contoh:
      Pagi ini cuaca begitu cerah hingga dapat mengubah suasana jiwaku yang penat karena setumpuk tugas yang terbengkelai menjadi teringankan. Namun, sekarang aku harus mulai bangkit dari tidurku dan bergegas untuk mandi karena pagi ini aku harus bekerja keras.
    2. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan
      Tokoh ”aku” muncul tidak sebagai tokoh utama lagi, melainkan sebagai pelaku tambahan. Tokoh ”aku” hadir dalam jalan cerita hanya untuk membawakan cerita kepada pembaca, sedangkan tokoh cerita yang dikisahkan kemudian ”dibiarkan” untuk dapat mengisahkan sendiri berbagai pengalaman yang dialaminya. Tokoh dari jalan cerita yang dibiarkan berkisah sendiri itulah yang pada akhirnya akan menjadi tokoh utama, sebab ialah yang lebih banyak tampil, membawakan berbagai peristiwa, serta berhubungan dengan tokoh-tokoh yang lainnya. Dengan demikian tokoh ”aku” cuman tampil sebagai saksi saja. Saksi terhadap berlangsungnya sebuah cerita yang ditokohi oleh orang lain. Tokoh ”aku” pada umumnya hanya tampil sebagai pengantar dan penutup cerita.
      Contoh:
      Sekarang aku tinggal di Jakarta, kota metropolitan yang memiliki beribu-ribu kendaraan. Dulu, aku sempat menolak untuk dipindahkan ke ibukota. Tapi, pada kali ini aku sudah tidak kuasa untuk menghindar dari tugas ini. Ternyata, bukan aku saja yang mengalaminya. Teman asramaku yang bernama Andi, juga mengalami hal yang sama. Kami berdua sangatlah akrab dan berjuang bersama-sama dalam menghadapi kerasnya kota Jakarta.
    3. Sudut Pandang Orang Ketiga Serbatahu
      Kisah cerita dari sudut ”dia”, namun pengarang atau narator dapat menceritakan apa saja hal-hal dan tindakan yang menyangkut tokoh ”dia” tersebut. Pengarang mengetahui segalanya.
      Contoh:
      Sudah genap 1 bulan dia menjadi pendatang baru di perumahan ini. Tapi, dia juga belum satu kali pun terlihat keluar rumah cuman untuk sekedar beramah-tamah dengan tetangga yang lain. “Apakah si pemilik rumah itu terlalu sibuk ya?” ungkap salah seorang tetangganya. Pernah 1 kali dia kedatangan tamu yang katanya adalah saudaranya. Memang dia adalah sosok introvert, jadi walaupun saudaranya sendiri yang datang untuk berkunjung, dia tidak menyukainya.
    4. Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat
      Dalam sudut pandang ini berbeda dengan orang ketiga serbatahu. Pengarang hanya melukiskan apa yang dilihat, dialami, dipikir, dan dirasakan oleh tokoh tersebut, namun terbatas pada seorang tokoh saja. 
      Contoh:
      Entah apa yang telah terjadi dengannya. Pada saat datang, ia langsung marah. Memang kelihatannya ia mempunyai banyak masalah. Tapim kalau dilihat dari raut mukanya, mungkin tak hanya itu yang sedang ia rasakan. Tapi sepertinya dia juga sakit. Bibirnya tampak kering, wajahnya pucat, serta rambutnya kusut.
  1. Amanat
Amanat merupakan sebuah pesan dari seorang penulis atau pengarang cerita tersebut kepada pembaca agar pembaca dapat bertindak atau melakukan sesuatu.
Unsur Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik cerpen merupakan sebuah unsur yang membentuk cerpen dari luar, berbeda dengan unsur intrinsik cerpen yang membentuk cerpen dari dalam. Unsur ekstrinsik cerpen tidak terlepas dari keadaan masyarakat saat dimana cerpen tersebut dibuat oleh pengarang. Unsur ini sangat memiliki banyak sekali pengaruh terhadap penyajian amanat ataupun latar belakang dari cerpen tersebut. Berikut unsur ekstrinsik cerpen.
  1. Latar Belakang Masyarakat
Latar belakang masyarakat yaitu suatu pengaruh dari kondisi latar belakang masyarakat terhadap terbentuknya sebuah jalan cerita. Pemahaman tersebut dapat berupa pengkajian Ideologi negara, kondisi politik, sosial masyarakat, sampai dengan kondisi ekonomi pada masyarakat itu sendiri.
  1. Latar Belakang Pengarang
Latar belakang pengarang dapat meliputi pemahaman pengarang terhadap sejarah hidup serta sejarah hasil karangan yang telah dibuat sebelumnya.
    1. Biografi
Biografi biasanya berisikan tentang riwayat hidup pengarang cerita tersebut yang ditulis secara keseluruhan.
    1. Kondisi Psikologis
Kondisi psikologis berisi tentang pemahaman kondisi mood ketika pengarang menulis kisah cerita tersebut.
    1. Aliran Sastra
Aliran sastra seorang pengarang pastinya akan mengikuti suatu aliran sastra tertentu. Hal tersebut sangatlah berpengaruh terhadap gaya penulisan yang dipakai oleh pengarang dalam menciptakan sebuah kisah dalam cerpen tersebut.



TUGAS DAN FUNGSI PERANGKAT DESA



Lampiran  :
Keputusan Kepala Desa Musuk
No : 141 Tahun 1011
Tanggal :20 Juni 2011

TUGAS DAN FUNGSI PERANGKAT DESA
DESA MUSUK KECAMATAN MUSUK KABUPATEN BOYOLALI
A.    Ketentuan umum :
1.      Desa adalah Desa
2.      Pemerintah Desa adalah Penyelenggara urusan pemerintahan oleh pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal uasul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Republik Indonesia.
3.      Pemerintah Desa adalah Pemerintah Desa Musuk.
4.      Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD adah BPD Desa Musuk.
5.      Kepala Desa adalah Kepala Desa Musuk.
6.      Perangkat Desa adalah Kepala Desa Musuk.

B.     Tugas dan Fungsi Kepala Desa
1.      Kepala  Desa  mempunyai  tugas  menyelenggarakan  urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.
2.      Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Desa mempunyai Fungsi sebagai berikut :
a.       Memimpin  penyelenggaraan  pemerintahan  desa  berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD;
b.      Mengajukan rancangan peraturan desa;
c.       Menyusun  dan  mengajukan  rancangan  peraturan  desa mengenai APBDesa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD;
d.      Menetapkan  peraturan  desa  yang  telah  mendapat persetujuan bersama BPD;
e.       Membina kehidupan masyarakat desa;
f.       Membina perekonomian desa;
g.      Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif;
h.      Mewakili  desanya  di  dalam  dan  di  luar  pengadilan  dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

C.     Tugas dan Fungsi sekretaris Desa
1.      Sekretaris Desa Mempunyai tugas :
a.       Menyelenggarakan Admistrasi Pemerintahan, Pembangunan, dan Kemasyarakatan;
b.      Mengkoordinasian  tugas-tugas dan membina Kepala urusan
c.       Membantu pelayanan ketatausahaan kepada Kepala Desa
d.      Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa

2.      Untuk menyelenggarakan tugas yang di maksud,sekretaris desa mempunyai fungsi:
a.       Melaksanaan urusan Surat menyurat, kearsipan dan pelaporan,urusan Keuangan dan administrasi Umum serta memberikan pelayanan tekhnis dan admistrasi kepada seluruh Perangkat Desa.
b.      Melaksanak koordinasi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh Perangkat Desa.
c.       Pelaksanaan pelayanan dan pemantauan hasiilnya kepada masyarakat di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemyarakatan.
d.      Menyiapkan Program kerja tahunan dan pelporannya.

D.    Tugas dan Fungsi Kepala Urusan Pemerintahan :
1.      Kepala Urusan Pemerintahan mencakup bidang tugas Urusan pemerintahan dan Keamanan Mempunyai tugas membantu Kepala Desa dan Sekretaris Desa menyusun rencana, pengendalian, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan tugas bidang pemerinthan dan keamanan
2.      Dalam melaksanan tugas, Kepala Urusan Pemerintahan mempunyai fungsi :
a.       Pengumpulan bahan untuk penyusunan program kerja Bidang Pemerintahan dan umum.
b.      Penyusunan data dan laporan Penyelenggaraan Pemerintah Desa.
c.       Pelaporan mmonitoring dan evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Desa.
d.      Penyusunan Program dan Perencanaan kegiatan dalam rangka peayana kepada masyarakat dalam  bidang keamanan.
3.      Penjabaran tugas Kepala Urusan Pemerintahan adalah sebagai berikut :
a.       Menyusun program dan rencana kegiatan meliputi pengumpulan bahan, data dan potensi dalam rangka Penyelanggaraan Pemerintahan Desa.
b.      Mencatat dan mengadministrasi data kependudukan dan catatan sipil.
c.       Menyusun Monografi Desa
d.      Mengumpulkan dan Menyusun data bidang pertanahan.
e.       Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa dan Sekretaris Desa yang sejalan dengan tugas pokok fungsinya

E.     Tugas dan Fungsi Kepala Urusan Pembangunan :
1.      Kepala Urusan Pemerintahan mencakup Bidang tugas Urusan Pembangunan mempunyai tugas membantu Kepala Desa dan Sekretaris Desa menyusun rencana, pengendalian, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanan tugas bidang Pembangunan.
2.      Dalam melaksanakan tugas, Kepala Urusan Pembangun mempunyai fungsi :
a.       Pengumpulan bahan untuk penyusunan program program kerja Bidang Pembangunan.
b.      Penyusunan data dan laporan pembangunan desa.
c.       Pelaporan monitoring  dan evaluasi pembangunan desa.
d.      Penyusunan program dan laporan kegiatan Pembangunan.

3.      Penjabaran tugas Kepala Urusan Pembangunan adalah sebagai berikut :
a.       Menyusun program dan rencana kegiatan meliputi pengumpulan bahan,data dan potensi dalam rangka pembangunan desa.
b.      Mengumpulkan dan menyusun data penyelenggaraan pembangunan Desa.
c.       Menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan merencanakan , melaksanakan, mengevaluasi, melaporkam.
d.      Membina kader – kader pembangunan desa.
e.       Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa dan Sekretaris Desa yang sejalan dengan tugas pokok fungsinya
F.      Tugas dan Fungsi Kepala Urusan Umum :
1.      Kepala Urusan Pemerintahan mencakup Bidang tugas Urusan Pembangunan mempunyai tugas membantu Kepala Desa dan Sekretaris Desa menyusun rencana, pengendalian, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanan tugas bidang umum.
2.      Dalam melaksanakan tugas, Kepala Urusan Umum  mempunyai fungsi :
a.       Pengumpulan bahan untuk penyusunan program kerja Bidang Umum.
b.      Penyusunan data dan laporan bidang umum dan pelayanan masyarakat.
c.       Pelaporan monitoring  dan evaluasi bidang umum dan pelayanan masyarakat.
d.      Penyusunan program dan laporan bidang umum dan pelayanan masyarakat.
3.      Penjabaran tugas Kepala Urusan Pembangunan adalah sebagai berikut :
a.       Melakukan kegiatan piƱata usahaan arsip Kantor Desa.
b.      Melakukan Urusan Surat Menyurat.
c.       Melakukan urusan pemeliharaan Kantor Desa.
d.      Menyiapkan rapat – rapat dinas.
e.       Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa dan Sekretaris Desa yang sejalan dengan tugas pokok fungsinya

G.    Tugas dan Fungsi Kepala Urusan Keuangan :
1.      Kepala Urusan Pemerintahan mencakup Bidang tugas Urusan Keuangan mempunyai tugas membantu Kepala Desa dan Sekretaris Desa menyusun rencana, pengendalian, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanan tugas bidang Keuangan.
2.      Dalam melaksanakan tugas, Kepala Urusan Keuangan mempunyai fungsi :
a.       Pengumpulan bahan untuk penyusunan program Keuangan Desa.
b.      Penyusunan data dan laporan bidang Keuangan Desa
c.       Pelaporan monitoring  dan evaluasi bidang Keuangan Desa
d.      Penyusunan program dan laporan bidang Keuangan Desa
3.      Penjabaran tugas Kepala Urusan Pembangunan adalah sebagai berikut :
a.       Menyiapkan bahan penyusunan RAPBDes.
b.      Mengerjakan buka kas umum, pendapatan, dan pengeluaran dan buku lain penatausahaan keuangan.
c.       Menatausahakan pendapatan asli desa.
d.      Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa dan Sekretaris Desa yang sejalan dengan tugas pokok fungsinya


H.    Tugas dan Fungsi Kepala Urusan Kesra :
1.      Kepala Urusan Pemerintahan mencakup Bidang tugas Urusan Keuangan mempunyai tugas membantu Kepala Desa dan Sekretaris Desa menyusun rencana, pengendalian, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanan tugas bidang Kesejahteraan Rakyat.
2.      Dalam melaksanakan tugas, Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat mempunyai fungsi:
a.       Pengumpulan bahan untuk penyusunan program Kesejahteraan Rakyat.
b.      Penyusunan data dan laporan bidang Kesejahteraan Rakyat.
c.       Pelaporan monitoring  dan evaluasi bidang Kesejahteraan Rakyat.
d.      Penyusunan program dan laporan bidang Kesejahteraan Rakyat.
3.      Penjabaran tugas Kepala Urusan Kesejahteraa Rakyat adalah sebagai berikut :
a.       Menyusun data keluarga miskin.
b.      Melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan, penyaluran beras bagi keluarga miskin
c.       Mengerjakan buku administrasi yang berhubungan dengan kesejahteraan rakyat .
d.      Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa dan Sekretaris Desa yang sejalan dengan tugas pokok fungsinya

I.       Tugas dan Fungsi Kepala Dusun :
1.      Kepala Dusun berkedudukan sebagai perangkat pembantu Kepala Desa dan unsur pelaksana penyelenggara Pemerintah Desa di wilayah Dusun.
2.      Kepala Dusun mempunyai tugas membantu Kepala Desa dalam menyelenggarakan Pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di wilayah kerjanya sesuai dengan peraturan Perundang- undangan yang berlaku.
3.      Untuk Menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Dusun mempunyai fungsi :
a.       Melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan, ketentraman dan ketertiban di wilayah kerjanya.
b.      Membantu Kepala Desa dalam kegiatan penyuluhan, pembinaan dan kerukunan warga di wilayah kerjanya.
c.       Melaksanakan keputusan dan kebijaksanaan Kepala Desa diwilayah kerjanya.
d.      Melaksanakan tugas yang di berikan oleh Kepala Desa.



KEPALA DESA